Senin, 02 Mei 2011

Refleksi pasca Lapangan

Menurut Farul 
Ketika pertama masuk dalam sentra ukir di Mulyoharjo, terasa berbeda sekali suasananya dengan kawasan yang lain. Dari pintu masuk saja sudah disambut dengan hasil karya pengrajin ukir yang beraneka ragam. Ada patung hewan, kaisar, naga, dan lain – lain. Hal itu ada di sepanjang jalan sentra . Saya disuguhi pemandangan yang sangat menarik. Mulai dari tempat pejualan, tempat produksi, hingga aktivitas produksi ukiran tersebut.
Selain pemandangan yang unik dan khas dalam sentra ukir tersebut, saya juga mendengarkan suara yang mengundang rasa penasaran. Apa sih itu? Ternyata setelah berjalan lebih jauh ke dalam sentra, suara itu berasal dari gergaji mesin, suara amplas mesin, dan alat – alat lain yang saling bersahutan. Pemandangan dan suara itu menjadi salah satu sensasi dari aktivitas produksi ukir yang berlangsung dari pagi hingga sore selama seminggu. Sensasi itu seperti menjadi karakteristik yang khas yang hanya bisa ditemui di sentra ukir Mulyoharjo.
Setelah menelusuri hingga ke dalam sentra ukir, saya semakin merasa kagum dan heran. Baik karena keunikan aktivitasnya maupun keunikan hasil ukirnya yang dipajang di sepanjang jalan.  Sentra ukir Mulyoharjo tersebut menurut saya mempunyai potensi untuk dijadikan tempat wisata. Akan tetapi masih perlu banyak perbaikan terkait sarana parasaranyanya. Seperti ditambah jalur pejalan kaki dan juga peneduh, agar bisa membuat nyaman pengunjung. Hal itu sangat disayangkan, karena belum ada tindakan riil dari pemerintah daerah terkait dengan rencana jangka panjangnya yang akan menjadikan sentra industri ukir sebagai tempat wisata ukir.      

Menurut Denny 
Unik, itulah yang pertama kali terlintas dipikiran saya ketika berada di sentra ukir mulyoharjo. Showroom yang berjajar dari awal sampai akhir, para pengerajin yang sedang membuat ukiran, itulah yang membuat tempat ini unik dan lain daripada yang lain ketimbang daerah disekitarnya. Akan tetapi yang saya herankan adalah kenapa tempat yang mempunyai nilai komersil seperti ini sepi dari pengunjung. Setelah bertanya-tanya kepada salah satu pengusaha ukir yang ada di sentra ukir mulyoharjo, ternyata patung-patung yang dibuat disini sebagian besar adalah pesanan dan lebih banyak pesanan yang berasal dari luar negeri.  
Setelah observasi di sentra ukir dengan suasana yang sangat khas sebagai daerah produksi ukir, hal ini sangat berbeda dengan keadaan di luar sentra ukir tapi masih dalam satu kelurahan mulyoharjo. Dari fasilitas dan infrastruktur yang ada, daerah sentra ukir lebih memadai ketimbang daerah selain sentra ukir. Seperti jalan yang kurang baik kondisinya, fasilitas peribadatan yang kurang, dll. Hal ini menunjukan kesenjangan yang terjadi di kelurahan Mulyoharjo.


Menurut Nunu
Menarik dan sangat unik, merupakan kesan pertama yang dirasakan ketika memasuki wilayah sentra ukir patung, Kelurahan Mulyoharjo, Jepara. Di sepanjang jalan utama kelurahan ini akan disuguhi pemandangan berupa deretan patung yang beraneka macam, mulai dari hewan, tumbuhan sampai patung berbentuk manusia.  Patung patung tersebut dibuat dalam berbagai ukuran, mulai dari ukuran sangat kecil hingga ukuran sebenarnya. Ada pula patung yang berukuran lebih dari 2m, yang biasanya diletakkan sebagai tugu atau simbol. Tidak hanya deretan patung saja, di Kelurahan Mulyoharjo ini terdapat proses produksi dari kayu gelondongan hingga menjadi sebuah patung yang indah dan memiliki nilai jual.
Inilah kegiatan sehari hari masyarakat Kelurahan Mulyoharjo, yakni mengukir. Kesenian yang didapatkan secara turun temurun ini nampaknya masih dijadikan sebagai mata pencaharian utama masyarakat Kelurahan Mulyoharjo. Keahlian pengukir di wilayah ini dalam membuat patung, menjadikan kualitas hasil ukiran patung lebih baik jika dibandingkan dengan daerah lainnya. Oleh sebab itu, daerah ini dijadikan kawasan sentra ukir patung di Kabupaten Jepara. Lokasi sentra ukir ini cukup mudah dijangkau karena terletak di jalur penghubung antar kota, yakni Jalur Jepara- Pati sehingga aksesibilitasnya mudah. Namun, sangat disayangkan tidak banyak terlihat adanya pengunjung di daerah ini. Para pengunjung datang saat tertentu saja seperti hari libur ataupun saat kunjungan saja. Selain itu, patung hanya berfungsi sebagai  penghias bukan sebagai kebutuhan primer sehingga tidak semua orang membutuhkan patung ini.
Kawasan sentra ukir ini dilengkapi dengan berbagai prasarana dasar seperti listrik, air bersih, telepon serta fasilitas penunjang seperti fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan,fasilitas peribadatan. Di sekitar sentra ukir ini masih terdapat sawah dan lahan kosong. Hal ini membuktikan bahwa terjadi perubahan penggunaan lahan yang semulanya sawah kemudian berkembang menjadi area permukiman dan sentra ukir. Di kawasan ini juga terdapat berbagai toko seperti toko kelontong, toko bangunan, toko penjual bahan finishing dan toko- toko lain yang terbentuk karena adanya tuntutan pemenuhan kebutuhan akibat aktivitas ukir masyarakat setempat. Berkembangnya kawasan sentra ukir diharapkan mampu memberikan spread effect pada daerah sekitarnya. Berbeda dengan kenyataan, masih banyak daerah di sekitar kawasan sentra yang belum berkembang. Kurangnya infrastruktur seperti jalan, pelayanan masyarakat menyebabkan kesenjangan antara kawasan sentra ukir dengan kawasan sekitarnya. Pada wilayah ini memerlukan pemerataan pelayanan masyarakat serta infrastruktur agar kesejahteraan masyarakat dapat merata. Berdasar RTDRK, Kelurahan Mulyoharjo akan dijadikan sebagai pusat pelayanan lingkungan, yakni pusat pelayanan setingkat kecamatan yang berarti Kelurahan Mulyoharjo akan melayani Kelurahan lain disekitarnya. Di wilayah ini akan dibangun Kawasan Industri Mulyoharjo dan fasilitas penunjang seperti terminal penumpang. Diharapkan dengan adanya pembangunan tersebut maka akan meningkatkan PDRB dan pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.


Menurut TITIN
Pertama kali sampai di sentra ukir yang saya rasakan adalah kagum. Di sepanjang jalan utama Sentra ukir patung berdiri showroom ukir patung dari showroom usaha besar maupun usaha kecil. Tetapi rata-rata di showroom adalah usaha kecil yang dibuat oleh penduduk. Di masing-masing showroom, pemilik memamerkan hasil produksi mereka untuk di perdagangkan. Hasil produksi mereka unik dan menarik. Berbagai macam patung mereka buat dengan kedetailan dan nilai seni tinggi. Saya merasa kagum akan semua hasil produksi mereka yang katanya dibuat sendiri oleh penduduk sekitar Mulyoharjo. Ternyata penduduk sekitar Mulyoharjo dapat mengukir karena keahlian yang didapat secara turun menurun.
Namun ada pertanyaan yang sempat terlintas pada saya, apakah generasi muda misal remaja seusia saya ini mau meneruskan budaya seperti itu? Pasti tidak sedikit dari para generasi muda yang malas untuk melakukan pekerjaan mengukir, ya kan?
Untuk kondisi jalan di sentra ukir ini saya rasa cukup baik. Jalan dibuat menggunakan paving blok. Saya menilai pembuatan jalan menggunakan paving blok itu lebih tepat, daripada harus di aspal. Karena aktivitas yang terjadi di sentra ukir Mulyoharjo ini melibatkan truk-truk dari ukuran kecil hingga ukuran besar untuk mengangkut bahan mentah / kayu , hasil produksi , dll. Jadi apabila jalan rusak akibat sering dilalui truk, biaya perbaikan paving blok lebih mudah.
Harapan saya untuk sentra ukir ini mungkin lebih kepada individu pengrajin ukiran yang bersifat usaha kecil. Mereka memiliki potensi besar apabila pemerintah mau membantu mengembangkan dengan memberikan bantuan modal. Modal dalam bentuk materi maupun modal peralatan mengukir. Dan saya rasa lebih akan menarik lagi apabila di sentra ukir ini difasilitasi trotoar dan pohon peneduh agar pengunjung merasa nyaman.


Menurut Galih
Pada saat memasuki sentra ukir Mulyoharjo, pertama kali yang terlihat adalah pengrajin ukir kayu di sepanjang jalan sentra tersebut. Pengrajin kayu pada jalan sentra tersebut berupa kavling – kavling dengan hasil kerajinan memenuhi kavling – kavling tersebut. Selain tempat ukir terdapat pula suplier kayu yang kayu tersebut berasal dari berbagai daerah. Banyak bentuk dari hasil kerajinan seperti ukiran naga, kuda, gajah, wanita tanpa busana, dan masih banyak lagi. Rata – rata para pengukir menjual dengan cara individu, tanpa melalui perantara. Karena di sepanjang jalan tersebut sudah terdapat tempat penjualan yang menjadi satu dengan tempat produksi.
Selain pemandangan tersebut yang menarik adalah pada proses produksinya. Banyak alt yang digunakan dalam teknik produksi ukir tersebut. Dari secara manual sampai menggunakan mesin. Kelihaian para pengukir dalam membentuk ukirannya penuh dengan rasa seni. Mereka mengukir secara detail dari bagian yang tak terlihat mata hingga yang terlihat mata dikerjakan secara teliti. Bagi yang menggunakan mesin mereka biasanya hanya menggunakan mesin untuk memproduksi ukiran dalam bentuk besar untuk menghemat tenaga. Penglihatan tersebut hanya dapat dilihat di sentra ukir Mulyoharjo.
Setelah berjalan masuk gang – gang di sepanjang jalan sentra tersebut ternyata kegiatan ukir mengukir tidak hanya dilakukan di jalan sentra tersebut, ternyata di dalam gang – gang tersebut juga terdapat pengukir yang tidak kalah menarik hasil ukirannya dibandingkan yang terdapat di jalan sentra. Hal tersebut membuktikan bahwa sebagian besar penduduk Mulyoharjo memiliki keahlian mengukir. Keahlian tersebut diperoleh karena budaya pada daerah tersebut dan juga pada saat menginjak bangku sekolah dulu para penduduk diberi keahlian mengukir. Sayangnya pemerintah belum memaksimalkan potensi yang ada pada daerah tersebut, sehingga para pengunjung paling banyak memesan via telepon ataupun sms. Tidak secara langsung datang ke daerah tersebut. Seharusnya pada sepanjang jalan tersebut diberi peneduh untuk memberikan rasa nyaman pada pengunjung yang hendak membeli. Selain itu untuk pengrajin yang tedapat pada gang – gang diberi akses jalan yang memadai sehingga mereka dapat bersaing dengan yang ada di jalan utama. Sehingga kawasan sentra ukir Mulyoharjo dapat menjadi kawasan pariwisata ukir di Jepara.

Menurut Poppy 
Keren dan Bagus, itu yang ada dipikiran saya karena bisa dikatakan ini baru pertama kali saya melihat proses produksi pengukiran kayu biasanya hanya mengetahui sudah jadi saja. Dari sini saya dapat banyak pengetahuan bahwa pengukiran kayu di Desa Mulyoharjo itu sudah turun-temurun dan pengerjaannya sangat detail sekali. Kagum melihat dari awal pintu masuk Industri Sentra Ukir Desa Mulyoharjo sampai akhir kanan kirinya isinya semua pengrajin kayu. Sampai berpikir dengan penduduk sebanyak ini mereka bisa hidup dengan baik-baik saja padahal sama profesi pekerjaannya. Lalu, penjualan ukir kayunya sendiri sudah menembus dunia internasional jadi bisa dikatakan sudah terkenal di mancanegara kehebatan ukir kayu Desa Mulyoharjo. Pengukir juga mengukir dengan banyak ragam corak ukiran dan selalu memberikan inovasi dari ukuran yang terkecil sampai ukuran yang terbesar sekali. Saya juga kagum bahwa di Desa Mulyoharjo sendiri terdapat sanggar untuk pelatihan ukir bagi para pemula agar keahlian mengukirnya tambah baik namun jumlah sanggar pelatihan mengukir ini masih sangat minim. Inilah yang seharusnya dibantu oleh pemerintah daerah agar keahlian mengukir dari Desa Mulyoharjo tidak punah. Dan melengkapi fasilitas-fasilitas pendukung sentra ukir karena dari yang saya lihat hanya terpusat jalan saja tidak ada fasilitas tempat istrihat (berteduh) dan ruang terbuka hijaunya masih sangat minim.  


Merurut Ulis

Studio selama 5 hari di jepara merupakan salah satu hal terindah yang pernah ku alami. Banyak hal lucu, unik dan menarik yang terjadi. Wilayah studi kami, yaitu Kelurahan Mulyoharjo merupakan salah satu kawasan sentra ukir terbesar di jepara. Saat pertama kali memasuki kawasan sentra ukir, aku langsung takjub dan terpukau. Wow, it”s amazing…aku belum pernah melihat kawasan yang begitu besar berada di sepanjang jalan dan semuanya berisi ukiran yang sangat bagus dan unik. Tidak hanya ukiran, aku juga dapat langsung melihat proses pembuatan ukiran tersebut karena para pengukir juga langsung membuat ukiran disana. Di sana terdapat 5 sentra dengan berbagai macam jenis ukiran, ada ukiran hewan, manusia, alam dan semuanya sangat unik. Ingin rasa hati memiliki salah satu ukiran itu, tapi apa ada budget tak sampai. Ada hal lucu yang terjadi disana saat mngekar-ngekar bule tapi nggak dapet, saat mau wawancara pengukir tapi ditolak mentah-mentah, saat putus asa karena tidak ada pengunjung yang ada, saat capek Dn lelah kemudian tertidur di mushola setelah observasi, ditambah suasana Jepara yang sangat panas. Tapi 2 hari aku dan teman-teman observasi di sana, dan rasarnya aku tak pernah bosan kesana. Bahkan di hari terakhir kami masih menyempatkan diri berfoto di sana hehe.
Tapi, selain melakukan observasi di sana, aku dan teman-teman juga melakukan observasi diluar kawasan sentra ukir untuk mengetahui aktivitas penduduk detempat. Banyak hal lucu dan menggelikan yang terjadi dan jika diingat-ingat, hal itu selalu bisa membuat kelompok kami tertawa. Salah satunya saat aku dan temanku memberikan kuesioner pada seorang ibu yang berprofesi sebagai pengamplas kayu hasil ukiran.  Pada pertanyaan “fasilitas apa yang perlu ditambah?” ibu itu menjawab kursus ngamplas mungkin mbak. Aku dan temanku langsung tertawa terbahak-bahak, tapi tentunya nggak dihadapan ibu itu dong.
Setelah lelah melakukan observasi, survey lapangan dan instansi, membuat laporan selama berhari-hari pada hari terakhir, kami meyempatkan diri refreshing ke pantai. Ini merupakan hal terseru, tercapek, terindah dan tak pernah terlupakan. Kami refreshing ke pulau panjang, keliling pulau tersebut hingga kakiku pegal-pegal semua..menikmati pantai pulau panjang yang semi dan keindahan lautnya yang sangat memikat hati..tenang, bening dan damai. Setelah itu, kami menikmati keindahan sunset di pentai bandengan. Wow..indah sekali…pantai bandengan yang tenang dan damai semakin indah terkena sinar kemerahan mantari yang tenggelam.
Terima kasih, telah memberikan kesempatan berkunjung ke jepara, walaupun Cuma 5 hari (inginnya lebih dari itu hehe), terima kasih juga kepada keluarga ipul yang telah menerima kami dengan baik. Maaf pak ketu jika aku dan teman-temen jadi merepotkan dan selalu menghabiskan makanan hehehehe…makasih juga teman-temenku kelompok 1 dan kelompok lainnya yang telah memberikan kenangan indah bersama yang tak terlupakan…kapan-kapan kita kesana lagi yok.


Menurut Ni'am

Ketika mendengar kata Jepara yang terlukis dipikiran adalah ukiran yang sungguh luar biasa. Jepara memang merupakan kota ukir yang sudah masuk ke dunia Internasional. Desain yang hidup merupakan alasan mengapa banyak yang meminati ukiran dari kota ini. Ketika saya memasuki sentra ukir patung yang ada di Mulyoharjo perasaan kagum pun mendera. Banyak ukiran yang berbentuk hewan atau pun manusia yang seakan-akan mereka hidup. Lalu saya mencoba mewawancarai pera pengrajin dan pimpinan pengukir yang ada baik dari OSCI maupun kepala dari koprasi disana. Ketika saya menanyakan perihal sejarah adanya ukiran di Jepara ada sesuatu yang aneh karena cerita tersebut tidak masuk akal.
Cerita tersebut menceritakan tentang seorang yang dihukum sang raja untuk melukis diatas layang-layang. Ketika naik di atas layang-layang sang pelukis membawa peralatan lukis serta alat pahatnya. Setelah sampai di atas layang-layang raja pun memutuskan tali layang-layang tersebut. Alat pahatnya lukis serta pahatnya pun berserakan dimana-mana. Kebetulan tatahnya jatuh di belakang gunung di Jepara. Oleh sebab itu lah mengapa warga Jepara pintar mengukir. Namun alat-alat lain ada yang jatuh di Bali dan Cina. Itulah mengapa daeah-daerah tersebut juga pintar mengukir.
Selain ukiran Jepara juga menyimpan banyak tempat pariwisata. Seperti pulau panjang, pantai bandengan, pantai kartini dan pulau karimunjawa. Tempat-tempat tersebut menjadi daya tarik sendiri mengapa banyak masyarakat luar Jepara yang berminat berkunjung ke Jepara. Kondisi pantai yang tenang cocok untuk menyagarkan pikiran serta berenang. Ketika ke pantai bandengan kebetulan sedang matahari sedang tenggelam. Suasana yang sangat indah dan romantic pun terasa. Banyak muda mudi yang asik mengobrol dan bercanda ria. Sungguh suasana yang tidak dapat dilupakan.



Ariyadi Berbicara Ukiran 
Pertama kali saya masuk ke sentra ukir patung di desa Mulyoharjo itu pada waktu survei awal untuk melihat kondisi awal wilayah studi untuk survei lapangan. Pada saat masuk pertama kali yang saya rasakan itu nggak enak banget. Karena saat pertama kali masuk di desa Mulyoharjo tersebut bau kayunya itu cukup mengganggu penciuman saya. Tetapi setelah masuk beberapa meter dan melihat ukiran-ukiran patung di desa Mulyoharjo tersebut saya merasa terkagum-kagum karena ukirannya bagus-bagus terutama ukiran hewan-hewannya itu keren banget. Terus yang paling keren itu ukuran ukiran hewannya itu beragam mulai dari yang paling kecil sampai yang paling besar seperti bentuk aslinya. Dan yang paling berkesan waktu di desa Mulyoharjo tersebut saya banyak melihat jenis seni ukiran patung yang sangat berkelas, bahkan sampai ke mancanegara.  
Mungkin Cuma sekilas itu yang pertama kali saya rasakan saat pertama kali datang ke desa Mulyoharjo. Awalnya memang kurang nyaman karena bau dari kayu yang diolah di desa tersebut. Akan tetapi setelah hampir seminggu survey disana  bau itu sudah tidak berpengaruh lagi. Apalagi ditambah dengan keindahan dari ukiran patung terutama ukiran hewannya jadi lebih bisa menikmati keindahan dari ukiran patung di desa Mulyoharjo.



Menurut Lina
Kelurahan Mulyoharjo merupakan salah satu Kelurahan yang terletak di Kecamatan Jepara, yang terkenal sebagai sentra kerajinan ukir patung. Kelurahan Mulyoharjo memiliki luas wilayah 3,92 kmatau 391,895 Hektar. Karena Kelurahan Mulyoharjo menjadi sentra industry ukir patung, maka terlihat sekali kesibukan di desa tersebut sehari-hari adalah mengukir. Sentra kerajinan ukir patung Mulyoharjo diletakan dalam satu gang. Disetiap kanan kiri gang tersebut terdapat show room ukiran patung. Setiap show room atau sentra memiliki jenis ukiran yang berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan oleh daya imajinasi pengukir yang berbeda pula.
Ketika memasuki gang tempat pusat sentra ukir patung Mulyoharjo, anda akan disuguhi dengan pemandangan yang unik, menarik, dan indah. Hasil ukiran patung yang dipajang dikanan dan kiri telah mewakili inspirasi dan daya kreatifitas pengukir. Terlihat tampak menyejukkan hati, patung-patung hasil ukiran berdiri kokoh dishow room. Ketika melihat patung-patung tersebut perasaan senang akan menghingapi pengunjung, perasaan ingin memiliki, dan perasaan betapa kagumnya sebuah kaya indah telah tercipta oleh tangan-tangan pengukir. Bahkan anda tidak akan bisa membanyangkan betapa pandai dan terampilnya tangan pengukir Mulyoharjo sehingga bisa menciptakan karya yang sangat-sangat menakjubkan. Berjalan disepanjang gang tersebut, perasaan takjub  akan menghilangkan penat yang saat itu anda alami. Perasaan susah anda akan hilang ketika melihat betapa indahnya hasil ukiran patung. Banyak jenis ukiran patung seperti patung budha, patung orang, patung jenis-jenis kehidupan laut dan lainsebagainya.
Pengerjaan ukiran patung setiap hari dilakukan oleh para pengukir. Terdengar bunyi keras dari mesin-mesin pemotong kayu. Terlihat pula kegiatan para pengukir dan para wanita yang sedang mengamplas patung. Pengerjaan ukiran patung dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh ketelitian. Tidak diherankan bahwa patung yang dihasilkan sangatlah indah. Patung-patung yang telah jadi dipanjang dalam show room para pengukir. Banyak pula yang setelah selesai, patung-patung tersebut langsung dikirim pada pembeli dengan menggunakan truk. Sebelum dikirim, ukiran patung dilapisi dengan kertas. Itu dilakukan agar ukiran tidak rusak karena terkena panas, hujan, dan polusi udara. Pembeli bayak yang berasal dari luar Indonesia. Hal tersebut membuktikan betapa indah dan unuknya hasil karya pengukir Mulyoharjo.
Walaupun udara di Jepara yang amat terik dan panas, hal tersebut tidak mengurangi ketertarikan pengunjung. Hal lain akan segera terlupakan ketika anda melihat ukiran patung Mulyoharjo. Karena yang akan anda dapatkan adalah betapa indah dan unik ukiran patungnya. Oleh karena itu, penting sekali untuk anda sekalian mengunjungi sentra industry ukiran patung Mulyoharjo yang terletak di Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara. Anda tidak akan menyesal dengan hasil ukiran patungnya. 

Ungkapan Ipul
Maaf telat, akhirnya punya waktu buat posting.. hehe. Apa yang kurasakan tentu berbeda dengan semuanya, karena aku memang lahir di kota ini. Semua yang dianggap mengagumkan mungkin bagiku terlihat biasa saja. Kelurahan Mulyoharjo, hmmm...
Pertama kali datang ke tempat tersebut mungkin ketika aku masih kecil, aku lupa. Salah satu tempat menarik, dari banyak tempat yang ada di kota Jepara. Yang memilihkan tempat tersebut sebagai wilayah studi kelompok kita juga aku, karena aku tahu tempat tersebut memang memiliki potensi untuk dikembangkan lagi. Meskipun tempat tersbut adalah sentra ukiran patung, tapi aku sendiri malah belum pernah membeli patung di tempat tersebut. hehe.. hal itu mungkin disebabkan sudah terbiasanya aku dalam melihat ukiran - ukiran seperti itu. Memang tempat yang menarik dan banyak dikunjungi oleh pengunjung dari dalam maupun dari luar wilayah, bahkan dari luar negeri. pemerintah sendiri pun menjadikan tempat tersebut sebagai kawasan khusus untuk industri.
Mungkin itu saja yang bisa kuungkapkan saat ini, udah kehabisan kata - kata nih. Terima kasih buat semua temen - temen yang udah ikut posting. Sekalian di koment juga doong..
Sipp..


0 komentar:

Posting Komentar